Aroma Ketumbar Sandwich Vietnam

Rabu, 28 Juli 2010

Rabu, 14 Oktober 2009 | 11:53 WIB

Meski roti bukan makanan pokok orang Indonesia, dewasa ini sebagian orang sudah mulai terbiasa melahap roti, termasuk sebagai pengganti nasi. Di antara berbagai variasi sajian yang berbahan roti, sandwich termasuk yang banyak penggemarnya. Anda bisa menjajalnya dengan mampir ke Cali Deli.

Kafe ini khusus menyajikan sandwich ala Vietnam dengan minuman kopinya yang sangat khas. Roti yang dipakai jenis roti baguette, yakni roti dengan panjang 15 cm dan lebar 10 cm. Biasanya roti baguette atau roti Perancis ini keras dan liat, tapi roti ala Cali Deli ini benar-benar empuk dan renyah. Meski dimakan pada saat sudah dingin, keempukannya tidak berubah.





Lantas, apa beda sandwich Vietnam ini dibandingkan dengan sandwich lainnya? Jika sandwich biasa, seperti sandwich kreasi pertama Earl Sandwich, memakai roti tawar (white atau brown bread) maka sandwich Vietnam ini memakai roti Perancis. Bukan tanpa alasan. Ini karena Vietnam pernah dijajah Perancis. Maka roti Perancis pun dijajakan di pikulan pinggir jalan, dan bisa dinikmati dengan daging panggang gaya Vietnam.

Isian sandwich Cali Deli memakai racikan bumbu Vietnam yang ringan, nyaris tanpa lemak, seperti air jeruk lemon, bawang putih, serai, dan daun ketumbar. Jenis sandwich yang ditawarkan antara lain Lemon Grass Chicken, Beef Satay, BBQ Chicken, Turkey, Tuna Egg. Semuanya ada 12 jenis sandwich, memakai dasar bahan daun ketumbar dan serai yang menjadi ciri khas Vietnam. Selain sandwich ada juga cream soup, mushroom soup, dan boston clam chowder, yang ditempatkan ke dalam roti baquette berbentuk mangkuk.

"Ciri masakan Vietnam dari serai dan daun ketumbar membuat aroma dan rasanya menjadi khas. Adapun yang menjadi favorit di sini adalah Lemon Grass Chicken," ujar Zeus Angga Elyono, Operation Manager Cali Deli, yang ditemui belum lama ini.

Tak seperti sandwich biasa yang selalu berbalut mayones, sandwich Vietnam ini lebih segar karena memakai banyak sayuran segar. Kiranya orang yang sedang diet pun tidak khawatir menikmati sandwich ini. Sandwich ini dihidangkan dalam kondisi hangat dan sebelum disajikan dipotong menjadi tiga bagian. Maklumlah, bila tidak dipotong-potong terlalu besar untuk langsung disantap. Dengan ukuran sebesar itu tentu cukup mengenyangkan dan bisa menjadi pengganti makan siang atau makan malam. Apalagi bila ditambah krim supnya. Pastikan saat Anda datang ke Cali Deli, perut dalam keadaan kosong. Kalau tidak, Anda tidak akan bisa menghabiskan seluruh makanan.

Jangan lupa juga mencicipi minuman wajibnya, yaitu kopi Vietnam yang sangat pekat tapi tidak terlalu pahit rasanya. Apalagi dengan campuran susu. Mau pilih yang hangat bisa pesan secangkir kopi Midnight Express. Kopi yang dipakai merupakan gilingan sendiri tanpa campuran, hingga aroma kopinya terasa kuat walaupun sudah dicampur susu.
Atau kalau mau yang dingin ada Viet Original Ice Blended, yang tampilannya mirip capuccino. Warnanya cokelat pucat dan diberi topping whipped cream yang menjulang melewati bibir gelas. Rasanya tidak terlalu pahit dan baunya harum saat dinikmati.

Bagi yang tidak suka kopi, tersedia juga berbagai minuman segar lainnya seperti butterfly yang isinya ada selasih, leci, rumput laut, bong to hay (yang kaya serat), dan masih banyak minuman segar lainnya.

Asia-Barat
Sandwich di Cali Deli ditawarkan mulai dari harga Rp 21.000 hingga Rp 43.000. Sedangkan minumannya berkisar Rp 23.000 hingga Rp 30.000. Selain makanannya, suasana kafenya sangat nyaman, terutama yang ada di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat.

Berada di Cali Deli, suasana sejuk dan asri akan terasa, selain akibat udara dingin yang dihasilkan dari mesin penghasil uap dingin tersebut, juga berasal dari tanaman hijau dan bambu kuning yang mendominasi area café. Kenyamanan makin terasa tatkala duduk di kursi rotan dengan bantalan empuk warna putih.

Kesan Asia sangat menonjol dengan interior rotan yang unik. Namun pada bagian dalam, interior gaya Barat modern terkesan kuat dengan keberadaan sofa-sofa kulit berwarna hitam. Kafe berkapasitas 150 orang ini memang memadukan unsur Asia dan Barat. "Kami memadukan unsur Vietnam dan Amerika. Baik dari interior maupun menu makanan dan minuman yang ditawarkan," ujar Zeus.

Tiga Bulan Uji Coba
Cali Deli adalah kependekan dari California delicius. Namanya berbau kebarat-baratan karena memang idenya diambil dari kota San Diego, Amerika Serikat. Si empunya, Ivana Sumampauw (53) atau akrab disapa Cingcing, mengaku terinspirasi sandwich ini kala dirinya dan suami pergi ke sana.

"Di sana ada restoran yang juga khusus menyajikan sandwich dengan roti Perancis, tapi sangat tidak enak, keras dan dingin. Akhirnya sepulang dari sana saya putuskan untuk membuatnya dengan paduan masakan Vietnam karena kebetulan suami orang Vietnam," tutur Cingcing. Selama tiga bulan dia melakukan uji coba untuk bisa membuat roti yang empuk dan renyah. Akhirnya Cingcing bisa menemukan formula yang tepat.

Pembuatan roti dilakukan setiap hari sehingga terjaga kesegarannya. Pengunjung yang kepengin tahu bagaimana mereka membuat sandwich bisa saja langsung melihat ke dapur yang terbuka. Kebersihan sangat diperhatikan untuk menjaga kualitas.

Bagi nenek tiga cucu ini, dunia masak bukanlah hal baru. Cingcing sudah malang melintang di jagat kuliner selama 20 tahun. Awalnya dia membuka restoran Bakmi Permata bersama sang kakak. Lalu memisahkan diri pada tahun 2006 untuk membuka Cali Deli ini.

Hingga sekarang Cali Deli sudah membuka empat outlet, yakni di FX Center Sudirman, BEJ tower I-Sudirman, The Promanade Building-Warung Buncit, serta di Jalan Surabaya-Menteng. (Dian Anditya Mutiara)


sumber : www.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

please comments